Jumat, 16 Oktober 2015

Fungsi Keluarga dan Jenis – Jenis Interaksi Sosial

Assalamualaikum Wr. Wb.

  Pada kesempatan kali ini, saya akan memberi beberapa informasi tentang fungsi keluarga dan jenis – jenis interaksi social. Kita semua tahu keluarga adalah harta yang paling berharga dari semua yang kita miliki. Keluarga adalah segalanya. Begitu juga dengan interaksi social, kita tidak bisa hidup bahagia tanpa berinteraksi social dengan masyarakat sekitar. Itulah sebabnya interaksi social sangatlah penting untuk kehidupan kita.



Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi dan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan

1.   Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
a.   Fungsi biologis
·         Untuk meneruskan keturunan.
·         Memelihara dan membesarkan anak.
·         Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
·         Memelihara dan merawat anggota keluarga.

b.   Fungsi Psikologis
·         Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
·         Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
·         Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
·         Memberikan Identitas anggota keluarga.

c.    Fungsi Sosialisasi
·       Membina sosialisasi pada anak. 
· Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
·        Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

d.   Fungsi Ekonomi
  •   Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 
  •   Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  •   Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.

e.    Fungsi Pendidikan
  •   Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan membentuk  perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
  •  Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang  dewasa.
  •  Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya. Ahli lain membagi fungsi keluarga, sebagai berikut :

ü  Fungsi Pendidikan : Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.

ü  Fungsi Sosialisasi anak : Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

ü  Fungsi Perlindungan: Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

ü  Fungsi Perasaan : Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

ü  Fungsi Religius : Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk meyakinkan bahwa ada kehidupan lain setelah  dunia ini.

f.    Fungsi Rekreatif 
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.



Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik anatara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.


2.  Jenis – Jenis Interaksi Sosial
    Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1)    Interaksi antara individu dan individu
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).

2)   Interaksi antara individu dan kelompok
Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.

3)   Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.

v Kesimpulan
Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dan mengalir darah yang sama pada tubuh manusia tersebut. Semua orang memiliki keluarga, tetapi ada juga beberapa orang yang tidak memiliki keluarga karna alasan tetentu. Misalkan salah satunya adalah karna kurangnya silahturahmi terhadap satu sama lain, atau ada juga yang memang keluarga nya sudah meninggal semua. Banyak kejadian yang terjadi beberapa orang yang hidup sendiri, biasanya terjadi pada orang tua separuh baya, karna anak – anaknya yang durhaka yang tidak mau mengurus orang tuanya yang sudah tua.
Interaksi sosial adalah salah satu cara untuk menjaga silahturahmi terhadap keluarga jauh atau teman – teman. Dengan seringnya melakukan interaksi sosial, maka semakin banyak juga informasi yang kita dapat dan memiliki hubungan yang baik dengan orang – orang sekitar. Pada jaman ini sudah sulit terlihat interaksi sosial secara tatap muka, karna pada jaman modern ini kebanyakan masyarakat lebih mengutamakan interkasi terhadap orang yang jauh dibanding orang yang ada di hadapannya. Lebih jelasnya lagi, banyak masyarakat yang sedang berkumpul tetapi lebih sering melihat gadgetnya dibanding mengobrol dengan orang – orang di sekitarnya. Sehingga bisa dibilang “yang jauh menjadi dekat, yang dekat menjadi jauh”.

v Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar