Selasa, 31 Oktober 2017

Review Artificial Intelligence

J.A.R.V.I.S

1.    Cara kerja




JARVIS ( Just A Rather Very Intelegent System ) merupakan kecerdasan buatan atau AI dalam film Iron Man ia diperlihatkan seperti core membrane. Interface Jarvis menggunakan tampilan GUI yang canggih dengan perangkat peripheral holografik yang berwarna biru serta masukan (input) berupa suara dan mengkomunikasikan data kembali ke pengguna melalui output suara dan tampilan holografik, juga ketika ia berbicara akan terihat lampu biru berkelip disekitar core tersebut. Jarvis diprogram dapat menggunakan semua teknologi disekitarnya  asalkan ia terhubung dengan teknologinya. Jarvis muncul dalam bentuk holograms, computer dan bahkan didalam iron man suits. Jarvis memiliki atau dapat mengakses database yang tidak terbatas, alat, bahkan system program dapat dia kendalikan. Jarvis terhubung dengan jaringan informasi global dan menggunakan hologram sebagai tampilan untuk berkomunikasi dengan tony. Jarvis dapat melakukan banyak hal yang diperintahkan, contoh ketika ia dapat melakukan hacking pada jaringan pemerintah, saat ia juga mampu untuk menampilkan 3D hologram view tempat kejadian ledakan, atau ketika ia bisa mengendalikan dari jarak jauh baju iron man yang sudah ditambahkan teknologi Jarvis. Selain berfungsi sebagai pengelola fungsi robot , JARVIS juga berfungsi sebagai pengelola lingkungan rumah Tony Stark atau bisa disebut Smart Home .

2.    Analisis

              I.        Thinking Humanly

Pada dasarnya JARVIS dibuat untuk dapat membantu tony stark dalam setiap pekerjaan dan kehidupannya. Sehingga dia diprogram dalam bentuk Ai atau kecerdasan buatan, seperti JARVIS diberikan akses database yang dapat membantu dia dalam mencari solusi atau informasi yang dibutuhkan. Dia juga dilengkapi sensor suara agar mengetahui respon apa yang akan diberikan kepada orang yang berbicara dengannya dan JARVIS juga dapat merespon pertanyaan dan dapat memberi jawaban / pendapatnya sendiri atas pertanyaan tersebut, sehingga Jarvis dapat berpikir tergantung apa yang users pikirkan.

            II.        Acting Humanly




Sistem agen cerdas terintegrasi juga pada rumah maupun setiap aspek kehidupan Tony. Interaksi Tony dengan JARVIS sangat mendalam pada lingkungan nyata. Di kantornya, Tony duduk di dalam proyeksi yang dapat dimanipulasi oleh gerakan, melakukan analisis Forensik dari TKP yang ditampilkan dalam bentuk 3D. Selain itu, Tony dapat dapat berinteraksi dengan Jarvis menggunakan sistem pengenalan suara. JARVIS juga memiliki tingkah layaknya manusia yang lainnya contohnya pada adegan dimana Iron Suit milik Tony Stark jatuh karena hanya memiliki 5% tenaga yang tersisa , disini JARVIS merespon dengan kata – kata “ Sepertinya aku butuh tidur “ ini menunjukkan JARVIS berperilaku layaknya manusia yang kelelahan dan butuh istirahat.

           III.        Thinking Rationaly




Dalam film aspek ini ditunjukkan pada saat Tony Stark menyelamatkan para penumpang pesawat yang berjumlah 13 orang, pada adegan ini Tony bertanya pada JARVIS “ berapa banyak orang yang bisa kubawa ? “ dan JARVIS menjawab “ 4 orang “. Disini JARVIS berpikir secara rasional dengan pertimbangan total beban dari 13 orang dan kondisi Iron Suit yang kurang baik maka membawa 13 orang sekaligus itu tidak mungkin jadi dia menjawab 4 orang berdasarkan pertimbangan tersebut.

           IV.        Acting Rationaly

Aspek ini terlihat pada adegan saat Tony bertarung menggunakan Iron Suit terbarunya MK42 , tanpa diberikan perintah JARVIS langsung merespon dengan memberi pendapat bahwa Iron Suit tersebut belum siap digunakan untuk bertempur , ini menunjukkan bahwa JARVIS dapat memberikan aksi yang rasional atau sesuai fakta yang ada , dimana fakta tersebut adalah Iron suit tersebut masih dalam tahap pengembangan jadi tidak cocok digunakan untuk bertempur .



3.    Sub AI

JARVIS sendiri memiliki beberapa Sub disiplin AI yaitu  :

v  Expert System

JARVIS dapat melakukan setting terhadap Iron suit tanpa bantuan si  pakar yaitu Tony , pada satu adegan JARVIS juga dapat melakukan pengecekkan kondisi kesehatan Tony layaknya seorang dokter.

v  NLI (Natural Language Processing)

Ini ditunjukkan dengan bagaimana Tony bisa berkomunikasi dan berbincang – bincang dengan JARVIS layaknya berbincang dengan manusia .


v  Speech Recognition

Ini ditunjukkan bagaimana JARVIS dapat merespon perintah – perintah melalui suara

v  Robotics & Sensory System

Seperti yang kita ketahui JARVIS juga berintegrasi dengan Iron Suit milik Tony Stark , dimana JARVIS befungsi sebagai OS dari Iron Suit tersebut . Untuk Sensory System sendiri terlihat pada saat JARVIS dapat mengukur ketinggian pada saat Tony terbang.

v  Computer Vision



Sub ini terlihat pada saat JARVIS menampikan objek – objek dalam tampilan holografik , pada film sendiri ini terlihat pada adegan dimana JARVIS mencoba merepresentasikan tempat terjadinya ledakan dengan menampilkan objek – objek yang ada pada tempat secara detail bahkan objek yang kecil sekalipun .


4.    Pendapat masing masing anggota kelompok

  •  Wisnu Noor Rahmat


Kecerdasan buatan dalam film ini menurut saya jelas bermanfaat untuk membantu manusia dalam mencari informasi bahkan bisa juga untuk menyelesaikan tugas yang diperintahkan. Terlebih dengan adanya teknologi ini manusia dapat berkomunikasi dengan sistem AI tersebut, karena sudah dilengkapi oleh sensor suara & gambar. Sehingga teknologi ini bisa membantu mengurangi beban masalah dan mencarikan solusi yang tepat untuk manusia yang memiliki masalah tersebut walaupun tidak sedetail ketika berkomunikasi dengan manusia itu sendiri. Tapi kecerdasan buatan ini juga mempunyai sisi negatif menurut saya karena bisa saja AI tersebut bila digunakan pada robot bisa mengganti peran manusia itu sendiri atau bisa merugikan aktivitas yang berhubungan dengan manusia.

  • Aji Farkha Raynaldi


Dengan adanya teknologi seperti JARVIS tentu sangat akan mempermudah kehidupan  manusia , tapi tentuya harus ditetapkan batasan – batasan untuk teknologi tersebut , karena bisa kita lihat pada film JARVIS dapat dengan sangat mudah mendapatkan informasi walaupun informasi tersebut milik badan pemerintahan yang bersifat rahasia , tentunya ini sangat berbahaya bila disalahgunakan .

  • Putra Permana


Menurut saya mengenai Teknologi AI yang digunakan dalam Film Ironman 3 merupakan kemajuan dari Teknologi zaman modern yang berkembang sangat pesat dimasa depan,dan dapat di prediksi akan ada seseorang atau bahkan bisa banyak penemu yang bisa membuat teknologi tersebut untuk hal-hal positif yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari dalam setiap kegiatan yang dilakukan manusia di zaman yang akan datang.

  • Mohammad Cakra Gilang Tawakal


Teknologi AI pada film Iron man 3 sangat berguna untuk mempermudah perkerjaan mencari informasi atau mempermudah untuk kehidupan sehari-hari, karena hanya memakai suara saja jarvis sudah tau apa yang tony  ingin lakukan dan jarvis akan melakukan tugasnya sesuai perintah tony. tetapi untuk pemakaiannya harus terbatas karena dapat merusak otak karena  untuk berbicara dengan robot itu memakai gelombang suara yang sangat tinggi, sehingga dapat mengganggu saluran pendengaran dan akan menuju ke otak sampai tidak merespon lagi. Dan juga dapat disalahgunakan untuk melakukan hal2 yang jahat, seperti mencuri data bank, merusak sistem negara dan lain-lain. Kalau menurut saya untuk memakai teknologi seperti jarvis harus orang yang sudah pengalaman dan sudah mendapatkan pelatihan untuk memakai alat ini.

  • Satyawati Permana Putri

Teknlogi pada film iron man 3 ini sangat bermanfaat bagi para anak - anak di indonesia khususnya bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengasah kemampuan mereka di bidang IT. Bahwa teknologi saat ini pada robot sudah berkembang pesat dimana sudah ada fasilitas voice recognition pada jarvis yang mempermudah user untuk berinteraksi bahkan tanpa memggunakan tangan,karena cukup dengan perintah suara bahkan dalam bentuk bahasa natural yang dapat dimengerti jarvis . Teknologi pengenalan suara ini belum dianggap sempurna karena pengenalan suara ini masih perlu perintah tegas seperti lafal dan intonasi yang jelas agar dapat dimengerti oleh jarvis.

  • Nadia Dian Trisa

Jarvis merupakan rumah system komputasinya Tony Stark dan Jarvis sendiri merupakan kecerdasan buatan atau AI yang sangat canggih. Teknologi ini merupakan teknologi masa depan yang mudah digunakan dan dapat mempermudah aktivitas manusia. Karna Jarvis hanya menggunakan inputan berupa suara dan display hologram dapat melakukan semua perintah. Tetapi Jarvis itu sendiri mempunyai kelemahan yaitu dibatasi oleh firmware yang dimuah kedalam keadaan yang membahayakan peralatan fisik.





TERIMA KASIH

Anggota Kelompok :


  1. Aji Farkha R
  2. Mohammad Cakra G.T
  3. Nadia Dian Trisa
  4. Putra Permana
  5. Satyawati Permana P
  6. Wisnu Noor Rahmat

Minggu, 15 Oktober 2017

Pekerjaan Seperti Apa Untuk Jurusan Sistem Informasi ?


            Sistem Informasi adalah jurusan yang berkaitan tentang software – software dalam computer. Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemenBanyak mahasiswa jurusan ini belum mengerti seperti apa system informasi itu ? Belajar tentang apa dalam jurusan ini ? Apa pekerjaannya nanti ?
            Pekerjaan untuk jurusan Sistem Informasi sangatlah banyak, dan jika anda benar-benar mendalami jurusan ini itu sangatlah luar biasa. Karna jurusan Sistem Informasi pada jaman ini sangatlah dibutuhkan dengan jaman yang teknologi semakin maju.
Berikut salah satu pekerjaan untuk jurusan Sistem Informasi :
1.       Programmer
2.      System Analyst Assistant
3.      Application development
4.      dan beberapa pekerjaan yang masih berkaitan dengan teknologi informasi lainnya
Dari beberapa yang sudah saya sebutkan pasti ada beberapa yang terdengar asing, mari kita bahas lebih lanjutnya.
1.      Programmer
Seorang programer komputer (computer programmer) bertugas mendesain program perangkat lunak (software) melalui flow chart yang logis untuk kemudian diterjemahkan ke dalam salah satu dari beberapa bahasa yang bisa dimengerti komputer. Jadi, seorang programmer adalah seseorang yang membuat program untuk membuat suatu perangkat lunak.
2.     System Analyst Assistant
System analyst merancang solusi IT baru untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan produktifitas. Pekerjaannya dapat untuk ekstrenal client atau internal client (seperti departemen dalam organisasi yang sama). Pekerjaan ini merupakan seseorang yang merancang suatu project yang nantinya akan diberikan kepada seorang programmer.
3.     Application development
Application developer menerjemahkan kebutuhan software ke dalam kode pemrograman singkat dan kuat. Kebanyakan akan mengkhususkan pada lingkungan development tertentu seperti computer games atau e-commerce, dan akan memiliki pengetahuan yang dalam pada beberapa bahasa komputer yang bersangkut-paut.
Seperti itu lah salah satu pekerjaan untuk jurusan Sistem Informasi, karna ketahuilah setiap jurusan memiliki kelebihannya masing-masing. Pada jaman sekarang yang sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan teknologi, jurusan Sistem Informasi ini lah yang sangat dibutuhkan. Jadilah generasi yang dapat mengharumkan nama bangsa dan Negara.
Sekian penjelasan singkat dari saya, kurang lebihnya mohon maaf.

·         Referensi


Kamis, 06 Juli 2017

Application Service Library

Application Services Library (ASL)





ASL kepanjangan dari Application Service Library. Kumpulan dari pedoman praktek terbaik tentang pengelolaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.
ASL adalah sebuah framework untuk proses manajemen aplikasi. ASL adalah domain publik standar untuk manajemen aplikasi. ASL adalah standar yang independen, terpisah dari IT Infrastructure Library (ITIL), tetapi terkait dengannya dalam pengertian kepatuhan terhadap standar-standar untuk mengelola proses dan memberikan keterkaitan yang erat, kepatuahan dari kumpulan publik domain dari suatu pedoman.

Jumat, 02 Juni 2017

SOFTWARE MAINTENANCE MATURITY MODEL

Maturity model adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan COBIT yang . Sebagai contoh adalah ada beberapa proses dan sistem kritikal yang membutuhkan manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem lain yang tidak begitu kritikal. Di sisi lain, derajat dan kepuasan pengendalian yang dibutuhkan untuk diaplikasikan pada suatu proses adalah didorong pada selera resiko Enterprise dan kebutuhan kepatuhan yang diterapkan.

Secara umum, maturity model biasanya memiliki ciri sebagai berikut:
1.  Proses pengembangan dari suatu organisasi disederhanakan dan dideskripsikan dalam wujud tingkatan kematangan dalam jumlah tertentu (biasanya empat hingga enam tingkatan)
2.    Tingkatan kematangan tersebut dicirikan dengan beberapa persyaratan tertentu yang harus diraih.
3.   Tingkatan-tingkatan yang ada disusun secara sekuensial, mulai dari tingkat inisial sampai pada tingkat akhiran (tingkat terakhir merupakan tingkat kesempurnaan)
4.  Selama pengembangan, sang entitas bergerak maju dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya tanpa boleh melewati salah satunya, melainkan secara bertahap berurutan.

Perawatan perangkat lunak (software maintenance) adalah aktivitas yang dimulai sejak perangkat lunak mulai digunakan (after delivery) hingga akhirnya perangkat lunak tersebut tidak dapat digunakan lagi (retired). Tujuannya adalah untuk memperbaiki kesalahan (to correct), meningkatkan kinerja/ fungsionalitas (to improve), menyesuaikan dengan lingkungan (to adapt), atau untuk mencegah terjadinya kesalahan (to prevent).

Bagian ini menjelaskan proses pemeliharaan perangkat lunak enam sebagai :

1.     Proses implementasi mengandung persiapan perangkat lunak dan kegiatan transisi, seperti konsepsi dan penciptaan rencana pemeliharaan; persiapan untuk menangani masalah yang diidentifikasi selama pengembangan, dan tindak lanjut pada manajemen produk konfigurasi.
2.  Masalah dan proses modifikasi analisis, yang dieksekusi sekali aplikasi telah menjadi tanggung jawab kelompok perawatan. Programmer pemeliharaan harus menganalisa setiap permintaan, konfirmasikan (dengan mereproduksi situasi) dan periksa validitas, menyelidiki dan mengusulkan solusi, mendokumentasikan permintaan dan usulan solusi, dan akhirnya, memperoleh semua otorisasi yang diperlukan untuk menerapkan modifikasi. 
3.      Proses mempertimbangkan pelaksanaan modifikasi sendiri.
4.  Penerimaan Proses modifikasi, dengan mengkonfirmasi karya yang dimodifikasi dengan individu yang mengajukan permohonan dalam rangka untuk memastikan modifikasi memberikan solusi.
5.    Proses migrasi ( migrasi platform , misalnya) luar biasa, dan bukan merupakan bagian dari tugas b perubahan dalam fungsi, proses ini akan digunakan dan tim proyek pemeliharaan kemungkinan akan ditugaskan untuk tugas ini.
6.  Akhirnya, proses pemeliharaan lalu, juga suatu peristiwa yang tidak terjadi setiap hari, adalah pensiun dari sebuah software.

Ada sejumlah proses, kegiatan dan praktek yang unik untuk pengelola, misalnya:
a.    Transisi: urutan terkontrol dan terkoordinasi kegiatan selama sistem ditransfer progresif dari pengembang untuk pengelola.
b. Service Level Agreements (SLA) dan kontrak pemeliharaan khusus (domain-spesifik) dinegosiasikan oleh pengelola.
c.   Modifikasi Permintaan dan Masalah Meja Laporan Bantuan: proses penanganan masalah yang digunakan oleh pengelola untuk memprioritaskan, dokumen dan rute permintaan yang mereka terima.
d.  Modifikasi Permintaan penerimaan / penolakan: permintaan modifikasi bekerja lebih dari ukuran tertentu / usaha / kompleksitas mungkin ditolak oleh pengelola dan dialihkan untuk pengembang.

Ø  Aspek Kegiatan Maintenance 
Aktivitas  pemeliharaan  yang  pertama  terjadi  karena  asumsi  yang  salah pada  saat  uji  coba  yaitu  kesalahan  tersembunyi  pada  perangkat  lunak yang  cukup  besar.  Menurut  O’Brien  (2005)  bahwa  dibutuhkan  pembagian kegiatan maintenance ke dalam empat aspek. Pemeliharaan perangkat lunak dapat dibedakan menjadi:

a.    Adaptive,  diartikan  sebagai  modifikasi  sistem  untuk  mengatasi  perubahan
lingkungan software. Aktivitas yang kedua ini terjadi karena pertumbuhan atau   perkembangan   perangkat  lunak   atau   perangkat   keras sehingga memerlukan modifikasi dari perangkat lunak yang telah dibuat l
ingkungan software. Aktivitas yang kedua ini terjadi karena pertumbuhan atau   perkembangan   perangkat  lunak   atau   perangkat   keras sehingga memerlukan modifikasi dari perangkat lunak yang telah dibuat. 
b.    Perfective,  diartikan  sebagai  tindakan  baru  implementasi  atau  perubahan pengguna  peralatan  yang mana  memperhatikan  fungsi  tambahan  untuk software. Aktivitas ini terjadi pada saat perangkat lunak yang telah dibuat dan   dilakukan   uji   cobs   kemudian   dipergunakan   oleh   user.   Setelah dipergunakan  oleh  user  mungkin  timbul  permintaan  tambahan  fungsi sesuai dengan keinginan pemakai. 
c.   Corrective, diartikan   sebagai   deteksi   dan   perbaikan   masalah,   yang ditemukan  oleh  pengguna.  Aktivitas  ini  terjadi  pada  saat  produk  dipakai dan  hasil  yang  didapat  oleh  pamakai  baik  berupa  kesalahan  yang  timbul maupun kesalahan dalam bentuk keluaran yang tidak sesuai. 

d.  Preventive, diartikan   sebagai   peningkatan   kemampuan software atau reabilitas   untuk   menghindari   masalah   di   masa   yang   akan   datang. Pemeliharaan   yang   terakhir   dilakukan   untuk   menghadapi   kemajuan
perangkat  lunak  atau  perangkat  keras  di  masa  mendatang,  umpamanya
penambahan fungsifungsi atau melengkapi fungsi-fungsi yang telah ada 
perangkat  lunak  atau  perangkat  keras  di  masa  mendatang,  umpamanya penambahan fungsifungsi atau melengkapi fungsi-fungsi yang telah ada.
Ø  Maintenance Planning Activity
  Aktivitas penting untuk maintenance perangkat lunak adalah perencanaan. Jika tahap development berlangsung 1-2 tahun, maka fase maintenance berlangsung selama bertahun-tahun. Memperkirakan secara akurat sumber daya yang digunakan adalah elemen kunci dalam rencana maintenance. Sumber daya yang didalamnya termasuk biaya harus dimasukkan dalam rencana anggaran proyek. Rencana maintenance harus dimulai dengan membuat atau menentukan tujuan kualitas perangkat lunak. Konsep dan perencanaan maintenance :
a.    Mengandung ruang lingkup (scope) maintenance perangkat lunak.
b.    Proses setelah perangkat lunak selesai.
c.    Harus diketahui siapa yang akan melakukan maintenance.
d.    Perkiraan biaya maintenancesiklus hidup perangkat lunak.

Ø  Teknik-teknik Maintenance
Software maintenance yang efektif dilakukan dengan teknik  yang spesifik atau khusus  untuk maintenance.  Beberapa  teknik  praktis  yang  biasa  dipakai maintener :
a.    Program Comprehension
b.    Re-engineering
c.    Reverse engineering



Kamis, 27 April 2017

COBIT (Control Objective for Information and related Technology)

Control Objective for Information and related Technology, disingkat COBIT, adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.1 merupakan versi terbaru.

COBIT Framework adalah standar kontrol yang umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan kerangka kerja dan kontrol terhadap teknologi informasi yang dapat diterima dan diterapkan secara internasional.

v  Sejarah COBIT

COBIT pertama kali diluncurkan pada tahun 1996. Misinya adalah "untuk penelitian, pengembangan, mengumumkan dan mempromosikan sebuah otoritatif, terbaharui, rangkaian internasional yang umumnya diterima tujuan informasi teknologi kontrol tujuan untuk sehari-hari yang digunakan oleh para manajer bisnis dan auditor." Manajer, Auditor, dan pengguna manfaat dari pengembangan COBIT karena membantu mereka memahami sistem TI dan memutuskan tingkat keamanan dan kontrol yang diperlukan untuk melindungi aset perusahaan mereka melalui pengembangan sebuah model tata kelola TI.

Belakangan ini, ISACA telah meluncurkan Val IT, yang berhubungan dengan proses COBIT untuk proses manajemen senior yang dibutuhkan untuk mendapatkan nilai baik dari investasi TI.

Kemudian edisi kedua dari COBIT diterbitkan pada tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 dan COBIT 4.0 pada tahun 2005. Kemudian COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007 dan saat ini COBIT yang terakhir dirilis adalah COBIT 5.0 yang dirilis pada tahun 2012. COBIT merupakan kombinasi dari prinsip-prinsip yang telah ditanamkan yang dilengkapi dengan balance scorecard dan dapat digunakan sebagai acuan model (seperti COSO) dan disejajarkan dengan standar industri, seperti ITIL, CMM, BS779, ISO 9000.

v  Manfaat COBIT

Manfaat umum COBIT ialah untuk memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengenndalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi. Sehingga COBIT memungkinkan suatu pengembangan kebijakan yang jelas serta baik digunakan sebagai IT kontrol seluruh organisasi. Manfaat secara nyata dapat dirasakan pada kualitas dan nilai, serta pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT akan menjadi lebih sederhana.

COBIT bermanfaat bagi manajemen untuk membantu menyeimbangkan antara resiko dan investasi pengendalian dalam sebuah lingkungan IT yang sering tidak dapat diprediksi. Bagi user, ini menjadi sangat berguna untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga. Sedangkan bagi Auditor untuk mendukung atau memperkuat opini yang dihasilkan dan memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.

v  Kerangka Kerja COBIT

Kerangka kerja CobIT terdiri dari beberapa guidelines (arahan), yakni :

a.    Control Objectives
Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat tinggi (high level control objectives) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu :planning & organization, acquisition & implementation, delivery & support, dan monitoring.

b.    Audit Guidelines
Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendali rinci (detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance atau saran perbaikan. 

c.    Management Guidelines
Berisi arahan baik secara umum maupun spesifik mengenai apa saja yang mesti dilakukan, seperti : apa saja indicator untuk suatu kinerja yang bagus, apa saja resiko yang timbul,dan lain-lain.

d.    Maturity Models
Untuk memetakan status maturity proses-proses IT (dalam skala 0 – 5).

v  Cakupan Domain COBIT

COBIT memiliki 4 cakupan domain yaitu :

1.    Perencanaan dan Organisasi ( Plan and Organise )
Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam mencapai tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.

2.    Pengadaan dan Implementasi ( Acquirw and Implement )
Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dalam proses bisnis.

3.    Pengantaran dan Dukungan ( Deliver and Support )
Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.

4.    Pengawasan dan Evaluasi ( Monitor and Evaluate )
Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala sebagaimana kualitas dan kekesuaian dengan kebutuhan kontrol.

v  Sumber :