Maturity
model adalah suatu metode untuk
mengukur level pengembangan manajemen proses, yang berarti adalah mengukur
sejauh mana kapabilitas manajemen tersebut. Seberapa bagusnya pengembangan atau
kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan COBIT yang .
Sebagai contoh adalah ada beberapa proses dan sistem kritikal yang membutuhkan
manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem lain yang tidak
begitu kritikal. Di sisi lain, derajat dan kepuasan pengendalian yang
dibutuhkan untuk diaplikasikan pada suatu proses adalah didorong pada selera
resiko Enterprise dan kebutuhan kepatuhan yang diterapkan.
Secara umum, maturity model biasanya memiliki ciri sebagai berikut:
1. Proses pengembangan dari suatu organisasi
disederhanakan dan dideskripsikan dalam wujud tingkatan kematangan dalam jumlah
tertentu (biasanya empat hingga enam tingkatan)
2.
Tingkatan kematangan tersebut dicirikan
dengan beberapa persyaratan tertentu yang harus diraih.
3. Tingkatan-tingkatan yang ada disusun secara
sekuensial, mulai dari tingkat inisial sampai pada tingkat akhiran (tingkat
terakhir merupakan tingkat kesempurnaan)
4. Selama pengembangan, sang entitas bergerak
maju dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya tanpa boleh melewati salah
satunya, melainkan secara bertahap berurutan.
Perawatan perangkat lunak (software maintenance) adalah
aktivitas yang dimulai sejak perangkat lunak mulai digunakan (after delivery)
hingga akhirnya perangkat lunak tersebut tidak dapat digunakan lagi (retired).
Tujuannya adalah untuk memperbaiki kesalahan (to correct), meningkatkan
kinerja/ fungsionalitas (to improve), menyesuaikan dengan lingkungan (to
adapt), atau untuk mencegah terjadinya kesalahan (to prevent).
Bagian ini menjelaskan proses pemeliharaan
perangkat lunak enam sebagai :
1. Proses implementasi mengandung persiapan perangkat lunak
dan kegiatan transisi, seperti konsepsi dan penciptaan rencana pemeliharaan;
persiapan untuk menangani masalah yang diidentifikasi selama pengembangan, dan
tindak lanjut pada manajemen produk konfigurasi.
2. Masalah dan proses modifikasi analisis, yang dieksekusi
sekali aplikasi telah menjadi tanggung jawab kelompok perawatan. Programmer
pemeliharaan harus menganalisa setiap permintaan, konfirmasikan (dengan
mereproduksi situasi) dan periksa validitas, menyelidiki dan mengusulkan
solusi, mendokumentasikan permintaan dan usulan solusi, dan akhirnya,
memperoleh semua otorisasi yang diperlukan untuk menerapkan modifikasi.
3. Proses mempertimbangkan pelaksanaan modifikasi sendiri.
4. Penerimaan Proses modifikasi, dengan mengkonfirmasi karya
yang dimodifikasi dengan individu yang mengajukan permohonan dalam rangka untuk
memastikan modifikasi memberikan solusi.
5. Proses migrasi ( migrasi platform , misalnya)
luar biasa, dan bukan merupakan bagian dari tugas b perubahan dalam fungsi, proses ini akan digunakan dan
tim proyek pemeliharaan kemungkinan akan ditugaskan untuk tugas ini.
6. Akhirnya,
proses pemeliharaan lalu, juga suatu peristiwa yang tidak terjadi setiap hari,
adalah pensiun dari sebuah software.
Ada sejumlah proses, kegiatan dan praktek yang
unik untuk pengelola, misalnya:
a.
Transisi: urutan terkontrol dan terkoordinasi
kegiatan selama sistem ditransfer progresif dari pengembang untuk pengelola.
b. Service Level Agreements (SLA) dan
kontrak pemeliharaan khusus (domain-spesifik) dinegosiasikan oleh pengelola.
c. Modifikasi Permintaan dan Masalah Meja
Laporan Bantuan: proses penanganan masalah yang digunakan oleh pengelola untuk
memprioritaskan, dokumen dan rute permintaan yang mereka terima.
d. Modifikasi Permintaan penerimaan / penolakan:
permintaan modifikasi bekerja lebih dari ukuran tertentu / usaha / kompleksitas
mungkin ditolak oleh pengelola dan dialihkan untuk pengembang.
Ø Aspek Kegiatan Maintenance
Aktivitas pemeliharaan yang pertama terjadi karena asumsi yang salah pada saat uji coba yaitu kesalahan tersembunyi pada perangkat lunak yang cukup besar. Menurut O’Brien (2005) bahwa dibutuhkan pembagian kegiatan maintenance ke dalam empat aspek. Pemeliharaan perangkat lunak dapat dibedakan menjadi:
a. Adaptive, diartikan sebagai modifikasi sistem untuk mengatasi perubahan
lingkungan software. Aktivitas yang kedua ini terjadi karena pertumbuhan atau perkembangan perangkat lunak atau perangkat keras sehingga memerlukan modifikasi dari perangkat lunak yang telah dibuat lingkungan software. Aktivitas yang kedua ini terjadi karena pertumbuhan atau perkembangan perangkat lunak atau perangkat keras sehingga memerlukan modifikasi dari perangkat lunak yang telah dibuat.
b. Perfective, diartikan sebagai tindakan baru implementasi atau perubahan pengguna peralatan yang mana memperhatikan fungsi tambahan untuk software. Aktivitas ini terjadi pada saat perangkat lunak yang telah dibuat dan dilakukan uji cobs kemudian dipergunakan oleh user. Setelah dipergunakan oleh user mungkin timbul permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai.
c. Corrective, diartikan sebagai deteksi dan perbaikan masalah, yang ditemukan oleh pengguna. Aktivitas ini terjadi pada saat produk dipakai dan hasil yang didapat oleh pamakai baik berupa kesalahan yang timbul maupun kesalahan dalam bentuk keluaran yang tidak sesuai.
d. Preventive, diartikan sebagai peningkatan kemampuan software atau reabilitas untuk menghindari masalah di masa yang akan datang. Pemeliharaan yang terakhir dilakukan untuk menghadapi kemajuan
perangkat lunak atau perangkat keras di masa mendatang, umpamanya
penambahan fungsifungsi atau melengkapi fungsi-fungsi yang telah ada perangkat lunak atau perangkat keras di masa mendatang, umpamanya penambahan fungsifungsi atau melengkapi fungsi-fungsi yang telah ada.
Ø Maintenance Planning Activity
Aktivitas penting untuk maintenance perangkat lunak adalah perencanaan. Jika tahap development berlangsung 1-2 tahun, maka fase maintenance berlangsung selama bertahun-tahun. Memperkirakan secara akurat sumber daya yang digunakan adalah elemen kunci dalam rencana maintenance. Sumber daya yang didalamnya termasuk biaya harus dimasukkan dalam rencana anggaran proyek. Rencana maintenance harus dimulai dengan membuat atau menentukan tujuan kualitas perangkat lunak. Konsep dan perencanaan maintenance :
Aktivitas penting untuk maintenance perangkat lunak adalah perencanaan. Jika tahap development berlangsung 1-2 tahun, maka fase maintenance berlangsung selama bertahun-tahun. Memperkirakan secara akurat sumber daya yang digunakan adalah elemen kunci dalam rencana maintenance. Sumber daya yang didalamnya termasuk biaya harus dimasukkan dalam rencana anggaran proyek. Rencana maintenance harus dimulai dengan membuat atau menentukan tujuan kualitas perangkat lunak. Konsep dan perencanaan maintenance :
a. Mengandung ruang lingkup (scope) maintenance perangkat lunak.
b. Proses setelah perangkat lunak selesai.
c. Harus diketahui siapa yang akan melakukan maintenance.
d. Perkiraan biaya maintenancesiklus hidup perangkat lunak.
Ø Teknik-teknik Maintenance
Software maintenance yang efektif
dilakukan dengan teknik yang spesifik atau khusus untuk maintenance. Beberapa teknik praktis yang biasa dipakai
maintener :
a. Program Comprehension
b. Re-engineering
c. Reverse engineering
d. Impact Analysis
Ø Sumber
http://syarifudinzuhri45.blogspot.co.id/p/normal-0-false-false-false-in-zh-tw-x.html
http://informasi-disini.blogspot.co.id/2016/05/software-maintenance-maturity-model.html